Indonesia
Negara Paling Beresiko Terkena Gempa dan Tsunami memiliki titik gempa terbanyak
di dunia, mencapai 129 titik. Selain itu,
Indonesia
merupakan negara rawan gempa terbesar di dunia yang dapat menimbulkan gelombang
tsunami di seluruh dunia.
Pemetaan
daerah rawan gempa di Indonesia yaitu NAD, Sumatra Utara, Sumatra Barat,
Bengkulu, Lampung, Banten, Jateng dan DIY bagian Selatan, Jatim bagian Selatan,
Bali, NTB dan NTT. Kemudian Sulut, Sulteng, Sulsel, Maluku Utara, Maluku
Selatan, Biak, Yapen dan Fak-Fak di Papua serta Balikpapan Kaltim.
*)Sumber
: Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (DVMBG) Departemen Energi
dan Sumber Daya Mineral
Ada
kata pepatah “sedia payung sebelum hujan” untuk itu perlu kita memahami apa itu
bencana.
Bencana
adalah peristiwa alam/non alam yang disebabkan oleh faktor alam/non alam yang
menimbulkan adanya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta
benda dan dampak psikologis.
Bencana
terjadi karena Bahaya yang datang melebihi kapasitas manusia/lingkungan dalam
menghaapinya. Semakin tinggi tingkat kerentanan manusia/fisik/lingkungan (aset
beresiko) akan semakin mudah mengalami kerusakan dan kerugian saat bahaya
menerpa. Kerentanaan masyarakat meningkat disebabkan oleh perkembangan
pemukiman dan peningkatan penduduk kota.
Dalam
mengurangi dampak bencana dapat dimulai dari diri sendiri saat dan sebelum
bencana datang menerpa.
Berikut
saya akan berbagi bagaimana cara sederhana mengurangi dampak bencana alam
sebelum bencana itu terjadi.
Rumah
adalah merupakan tempat dimana kita menghabiskan waktu untuk berkumpul bersama
keluarga dan sahabat, tempat kita berlindung dari panas dan hujan serta tempat
kita beraktifitas. Membangun rumah perlu peninjauan struktrur bangunan yang baik
dan tahan akan gempa, untuk mengurangi dampak bencana kita harus memikirkan
bagaimana struktur bangunan yang baik, penataan perabot rumah tangga yang rapi
dan kokoh. Misalnya di daerah yang rawan bencana sebaiknya jangan membangun
rumah bertingkat tapi hendaknya rumah sederhana saja dan terbuat dari kayu.
Kedatangan
bencana alam semua orang tidak tau kapan akan terjadi, sewaktu kita
beraktifitas aja pun bencana bisa saja menerpa kita untuk itu kita perlu
memwaspadai segala aset yang ada dimana kita bekerja dan beraktifitas.
Silmulasi
adalah suatu proses peniruan dari sesuatu yang nyata beserta keadaan
sekelilingnya. Dalam menghapi bencana sama halnya kita mempersiapkan diri dalam
perang, dimana kita perlu latihan sebelum kita berperang. Menghadapi bencana
juga sama halnya dengan menghadapi perang. Dalam simulasi ini banyak hal yang
bisa kita lakukan contohnya dengan kelompok tertentu kita melakukan simulasi
dengan berpura-pura saat itu ada bencana dan kita praktekan bagaimana
tindakan-tindakan kita saat bencana datang untuk melindungi diri dan
menghindari bencana yang datang. Misalnya saat gempa kita bisa berlindung
dibawah kolong yang menurut kita aman sehingga kita tidak tertimpa oleh
reruntuhan material yang kemungkinan berjatuhan dan akan mengenai kita. Contoh
lain saat banjir atau tsunami kita bisa menghindarinya dengan berlari atau
menjangkau tempat yang tinggi.
Menjaga
kelestarian lingkungan, hal ini adalah tanggungjawab bersama untuk menjaga
kelestarian lingkungan, misalnya tidak melakukan penebangan liar, pembakaran
hutan, mengotori atau membuang sampah sembarangan.
Cara
sederhana mengurangi dampak bencana alam saat bencana itu terjadi, misalnya
gempa, kita berusaha untuk berlindung pada tempat yang kita anggap kokoh,
seperti berlindung pada kolong meja, menghindari bangunan dan pohon yang
tinggi, berhenti bila kita sedang mengendarai kendaraan serta bersiap-siap
untuk mengevakuasi diri ketempat yang lebih tinggi, siapa tau jika gempa itu
berpotensi Tsunami jika kita berada dekat pantai.
Dibeberapa
titik di Indonesia terkenal dengan gunung berapi aktif dan suatu saat akan
memuntahkan lahar panas. Hal yang bisa kita lakukan untuk mengurangi dampak
bencana gunung berapi ini adalah saat status gunung berapi dinyatakan waspada
hendaknya aktifitas dilereng gunung berapi tersebut sebaiknya jangan dilakukan
dan jika tempat tinggal kita berapa pada zona tidak aman hendaknya mengevakuasi
diri dan segala harta benda pada zona aman. Dan lebih baiknya untuk tidak
membangun pemukiman pada lereng gunung berapi yang aktif dimana suatu saat akan
berpotensi terjadi letusan.
Semoga
Indonesia dijauhkan dari bencana alam.... @Berkati Ndraha 2012