Selamat Datang di Blog Berkati Ndraha untuk Ono Niha terimakasih atas kunjungan anda. punya kritikan dan masukan yang membangun serta tulisan atau artikel silahkan kirim ke email kami harian_nias@yahoo.co.id

Senin, 21 Mei 2012

MENGURANGI DAMPAK BENCANA ALAM DIMULAI DARI DIRI SENDIRI



Indonesia Negara Paling Beresiko Terkena Gempa dan Tsunami memiliki titik gempa terbanyak di dunia, mencapai 129 titik. Selain itu,
Indonesia merupakan negara rawan gempa terbesar di dunia yang dapat menimbulkan gelombang tsunami di seluruh dunia.
Pemetaan daerah rawan gempa di Indonesia yaitu NAD, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bengkulu, Lampung, Banten, Jateng dan DIY bagian Selatan, Jatim bagian Selatan, Bali, NTB dan NTT. Kemudian Sulut, Sulteng, Sulsel, Maluku Utara, Maluku Selatan, Biak, Yapen dan Fak-Fak di Papua serta Balikpapan Kaltim.
*)Sumber : Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (DVMBG) Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral
Ada kata pepatah “sedia payung sebelum hujan” untuk itu perlu kita memahami apa itu bencana.


Bencana adalah peristiwa alam/non alam yang disebabkan oleh faktor alam/non alam yang menimbulkan adanya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.
Bencana terjadi karena Bahaya yang datang melebihi kapasitas manusia/lingkungan dalam menghaapinya. Semakin tinggi tingkat kerentanan manusia/fisik/lingkungan (aset beresiko) akan semakin mudah mengalami kerusakan dan kerugian saat bahaya menerpa. Kerentanaan masyarakat meningkat disebabkan oleh perkembangan pemukiman dan peningkatan penduduk kota.
Dalam mengurangi dampak bencana dapat dimulai dari diri sendiri saat dan sebelum bencana datang menerpa.

Berikut saya akan berbagi bagaimana cara sederhana mengurangi dampak bencana alam sebelum bencana itu terjadi.

Rumah adalah merupakan tempat dimana kita menghabiskan waktu untuk berkumpul bersama keluarga dan sahabat, tempat kita berlindung dari panas dan hujan serta tempat kita beraktifitas. Membangun rumah perlu peninjauan struktrur bangunan yang baik dan tahan akan gempa, untuk mengurangi dampak bencana kita harus memikirkan bagaimana struktur bangunan yang baik, penataan perabot rumah tangga yang rapi dan kokoh. Misalnya di daerah yang rawan bencana sebaiknya jangan membangun rumah bertingkat tapi hendaknya rumah sederhana saja dan terbuat dari kayu.
Kedatangan bencana alam semua orang tidak tau kapan akan terjadi, sewaktu kita beraktifitas aja pun bencana bisa saja menerpa kita untuk itu kita perlu memwaspadai segala aset yang ada dimana kita bekerja dan beraktifitas.
Silmulasi adalah suatu proses peniruan dari sesuatu yang nyata beserta keadaan sekelilingnya. Dalam menghapi bencana sama halnya kita mempersiapkan diri dalam perang, dimana kita perlu latihan sebelum kita berperang. Menghadapi bencana juga sama halnya dengan menghadapi perang. Dalam simulasi ini banyak hal yang bisa kita lakukan contohnya dengan kelompok tertentu kita melakukan simulasi dengan berpura-pura saat itu ada bencana dan kita praktekan bagaimana tindakan-tindakan kita saat bencana datang untuk melindungi diri dan menghindari bencana yang datang. Misalnya saat gempa kita bisa berlindung dibawah kolong yang menurut kita aman sehingga kita tidak tertimpa oleh reruntuhan material yang kemungkinan berjatuhan dan akan mengenai kita. Contoh lain saat banjir atau tsunami kita bisa menghindarinya dengan berlari atau menjangkau tempat yang tinggi.
Menjaga kelestarian lingkungan, hal ini adalah tanggungjawab bersama untuk menjaga kelestarian lingkungan, misalnya tidak melakukan penebangan liar, pembakaran hutan, mengotori atau membuang sampah sembarangan.
Cara sederhana mengurangi dampak bencana alam saat bencana itu terjadi, misalnya gempa, kita berusaha untuk berlindung pada tempat yang kita anggap kokoh, seperti berlindung pada kolong meja, menghindari bangunan dan pohon yang tinggi, berhenti bila kita sedang mengendarai kendaraan serta bersiap-siap untuk mengevakuasi diri ketempat yang lebih tinggi, siapa tau jika gempa itu berpotensi Tsunami jika kita berada dekat pantai.

Dibeberapa titik di Indonesia terkenal dengan gunung berapi aktif dan suatu saat akan memuntahkan lahar panas. Hal yang bisa kita lakukan untuk mengurangi dampak bencana gunung berapi ini adalah saat status gunung berapi dinyatakan waspada hendaknya aktifitas dilereng gunung berapi tersebut sebaiknya jangan dilakukan dan jika tempat tinggal kita berapa pada zona tidak aman hendaknya mengevakuasi diri dan segala harta benda pada zona aman. Dan lebih baiknya untuk tidak membangun pemukiman pada lereng gunung berapi yang aktif dimana suatu saat akan berpotensi terjadi letusan.
Semoga Indonesia dijauhkan dari bencana alam.... @Berkati Ndraha 2012