![]() |
Foto HMKN | N E F |
Nias. Membangun sebuah rumah tentu dimulai dari dasarnya, agar rumah itu kelak dapat berdiri kokoh dengan ditopang oleh tiang-tiang yang kuat. Filosofi membangun sebuah rumah yang nyaman dan aman untuk didiami oleh manusia juga dipegang erat oleh nenek moyang kita di Pulau Nias, bayangkan saja rumah adat Tradisional Nias itu memiliki dasar dan tiang-tiang yang diameternya cukup besar, tentu kebanggan untuk memiliki sebuah rumah yang besar dan megah adalah terlihat dari dasarnya. Sehingga masyarakat Nias mengenal sebuah tari yang diberi nama Famadōgō Om, Tari tersebut diaplikasikan untuk membuktikan kekokohan sebuah rumah.
Membangun Nias, mengsejahterakan Nias, dan memberdayakan Nias adalah kata-kata yang sering dijual saat para elit itu ingin meraih simpati masyarakat, lalu pertanyaanya jika ingin membangun Nias, mengsejahterakan Nias, dan memberdayakan Nias anda memulai dari mana?. Apakah atapnya yang duluan anda kerjakan atau dasarnya?. Mereka sering bilang Nias itu miskin dan terbelakang, yah memang begitu adanya. Sampai kapan terbelakang dan miskin? Yah sampai dia punya daya untuk keluar dari lingkaran itu. Nah untuk keluar dari situ hanya satu cara adalah Bangun Sumber Daya Manusianya agar Sumber Daya Alam yang ia miliki dapat dimaksimalkan, diberi nilai tambah untuk kesejahteraannya untuk kuat menyongkong Nias yang sejahtera, Nias jadi Omo Sebua untuk Ono Niha, yang nyaman aman untuk didiami.
Membangun Nias, mengsejahterakan Nias, dan memberdayakan Nias adalah kata-kata yang sering dijual saat para elit itu ingin meraih simpati masyarakat, lalu pertanyaanya jika ingin membangun Nias, mengsejahterakan Nias, dan memberdayakan Nias anda memulai dari mana?. Apakah atapnya yang duluan anda kerjakan atau dasarnya?. Mereka sering bilang Nias itu miskin dan terbelakang, yah memang begitu adanya. Sampai kapan terbelakang dan miskin? Yah sampai dia punya daya untuk keluar dari lingkaran itu. Nah untuk keluar dari situ hanya satu cara adalah Bangun Sumber Daya Manusianya agar Sumber Daya Alam yang ia miliki dapat dimaksimalkan, diberi nilai tambah untuk kesejahteraannya untuk kuat menyongkong Nias yang sejahtera, Nias jadi Omo Sebua untuk Ono Niha, yang nyaman aman untuk didiami.
Gagasan dasar dari Omo sebua itu datang pada
tanggal 6 Februari 2016 yang lalu, sebuah sapaan khas Nias, Ya’ahowu, datang
dari sebuah akun facebook Yayasan HMKN, dan kemudian dari komunikasi langsung
dengan penggagasnya Bapak Mezaro Ndraha, saya kenal bahwa HMKN itu adalah Yayasan
Harapan Masyarakat Kepulauan Nias. Diawali dari perkenalan singkat yang
kemudian oleh Bapak Mezaro Ndraha menyampaikan gagasanya merintis sebuah
Yayasan HMKN yang akan fokus pada pengembangan Sumber Daya Manusia dan Sumber
Daya Alam khususnya di Kepulauan Nias.
Mezaro Ndraha sang pelopor, ingin Nias
Bangkit atas upaya riil dari Ono Niha sendiri, dimulai dari diri sendiri,
keluarga dan orang lain hingga menyentuh Kepulauan Nias melalui pembangunan SDM
untuk mengelola dan memperkarsai SDA yang dimiliki Nias. Dengan semboyang "Mari Menuju Perubahan Seutuhnya di Kep. Nias", Yayasan HMKN dengan langkah awal menggali gagasan
dari Ono Niha, Mezaro Ndraha bersama Yayasan HMKN menyampaikan akan
menyelenggarakan Nias Economic Forum (NEF) atau Forum Ekonomi Masyarakat Kepulauan
Nias Indonesia pada tanggal 20-21 Februari 2016 di Hotel Asia Solo. Ia berharap
melalui NEF masyarakat Nias baik yang domisili di Perantauan dapat ambil bagian
membangun Nias kedepan bersama HMKN secara nyata.
Pembangunan Sumber Daya Manusia tanpa
pergerakan yang nyata adalah sia-sia. Sebagai bukti keseriusan HMKN, Pendirian
sebuah perguruan tinggi di Pulau Nias adalah merupakan mimpi besarnya dan
harapannya merupakan mimpi bersama sebagai Ono Niha.
Secara pribadi sambut baik gagasan ini, karena jika sedikit menoleh kebelakang, rencana pembangunan sebuah Universitas Negeri di
Pulau Nias sebagai salah satu upaya pembangunan SDM sepertinya bukanlah wacana
yang baru di munculkan. Namun melalui Gagasan Yayasan HMKN yang mengedepankan
perubahan nyata masyarakat Nias berharap hal itu nyata. Sehingga kedepan
masyarakat Nias tidak lagi berpikir untuk meninggalkan Pulau Nias guna
mengenyam pendidikan, namun saatnya Ono Niha berpikir bagaimana orang luar datang
ke Nias untuk belajar.
Pak Mezaro Ndraha, saya yakin komunikasi saat
itu bukalah karena bertepatan kita semarga, namun saya yakin karena Tuhan punya
rencana. Sebelumnya saya minta maaf jika tidak dapat ikut secara langsung
penyelenggaraan NEF di Solo, namun aplikasi dari gagasan dan mimpi Bapak kami
tunggu di Pulau Nias. Sukses Pak... untuk NEF dan segala Visi Misi Yayasan HMKN
kedepan dapat terwujud. Salam untuk peserta NEF. Tuhan memberkati. Ya’ahowu.
*Berkati Ndraha, Aktivis Sosial, domisili di Pulau Nias