![]() |
Jembatan Gantung Moro'o yang menghubungkan Desa Lasara Bagawu dengan Desa Lasara Faga Foto: BNC Ono Niha |
Ujung jembatan dibagian Lasara Faga fondasinya terlihat menggantung sekitar satu meter karena tanah dibagian fondasi itu ditanam sudah longsor terbawa arus sungai Moro’ö. Kejanggalan lain yang ditemui dilapangan yaitu landasan jembatan gantung terlalu lebih cekung kebawah lain dari keadaan waktu jembatan itu baru saja dibangun pada tahun 2008 dimana landasannya terlihat hanya sedikit cekung. Hal tersebut ada kemungkinan kawat besi yang menjadi penggantung dari landasan jembatan telah molor, bisa jadi juga karna pemuaian kawat besi atau karena pergeseran posisi tiang penyangga yang ada masing-masing ujung jembatan.
Meskipun akses menuju Desa Lasara Faga, Tumöri Faga, Fondratö dan Banua Zalukhu bisa melalui jalan arah kantor camat Mandrehe Barat, warga tetap memberanikan diri melewati jembatan tersebut dengan alasan dekat, terlebih-lebih warga yang mau berpergian kekebun mereka yang ada di seberang desa Lasara Bagawu, bahkan jembatan tersebut sering dilewati dengan kendaraan bermotor dan anak-anak sekolah. Dari hasil wawancara kami dengan salah seorang warga yang kebetulan lewat hendak pergi kekebun saat itu, mengatakan jika warga disini sudah biasa melewati jembatan tersebut dan tidak khwatir ambruknya jembatan gantung tersebut sewaktu-waktu. Meskipun demikian warga setempat tetap was-was dan sangat mengharapkan adanya perhatian pemerintah dan lembaga lain yang bisa membangun jembatan tersebut menjadi jembatan permanen karena jembatan gantung itu dulu dibangun hanya untuk sementara.
Peristiwa-peristiwa ambruknya jembatan di Indonesia telah banyak dan banyak nyawah melayang, dan ada baiknya peristiwa itu menjadi pengalaman sehingga pemerintah perlu antisipasi supaya jangan sampai menunggu jatuhnya korban jika sewaktu-waktu jembatan gantung Moro’ö tersebut ambruk dan memakan korban.@ 2012 Berkati Ndraha