![]() |
Foto Keceriaan Anak-anak Nias Foto: @2012 HarNi |
Gunungsitoli, HarNi: Kehadiran seorang anak didunia
ditengah-tengah keluarga adalah anugerah terbesar dan peluang emas yang mulia
dari Tuhan. Anak tidak pernah mengkehendaki untuk memilih dari rahim ibu siapa
dia akan dilahirkan, dari keluarga siapa, dan di daerah mana. Untuk itu sebagai
orangtua yang dipercayakan untuk diberi anak harus bertanggungjawab penuh
dengan anak, membekali dan merawatnya dengan penuh hati. Maka ironisnya jika
kita sering mendengar dan melihat anak terlantar dan tidak terurus.
Di Indonesia khususnya di kepulauan
Nias, kekerasan terhadap anak kerap kali terjadi, eksploitasi terhadap anak,
kekerasan seksual, ajang mengekspresikan kemarahan atau emosi yang menghambat
perkembangan emosional anak, memanfaatkan anak untuk kepentingan ekonomi dengan
mempekerjakan anak jadi buruh dan anak jalanan, perlakuan salah, diskriminasi
bahkan tindakan-tindakan yang tidak manusiawi yang menyebabkan anak terabaikan
masa pertumbuhannya, pendidikannya dan hak-hak anak. Meskipun secara
undang-undang Hak anak dilindungi oleh negara namun kekerasan dan pelanggaran
hak anak kerap kali masih terjadi.
Peran orangtua dan keluarga yang
sangat diperlukan dimana orangtua dan keluarga menjadi orang utama yang
bertanggungjawab atas perkembangan dan pertumbuhan seorang anak, supaya kelak
anak tidak menjadi korban dari pelanggaran Hak anak dan anak sebagai titipan
Tuhan kelak bisa dipertanggungjawabkan dihapan Tuhan. Ada peribahasa Nias
mengatakan “Lö sindroro sitenga khönia,
lö sangehao sitenga so’ono, lö samemondri namo da’I, lö samegö na’olofo” artinya
(tak adan orang yang menjaga atau bertanggungjawab penuh terhadap sesuatu yang
bukan miliknya, tak ada yang memperbaiki selain orangtua kita sendiri, tak ada
yang memandikan jika berdaki dan tak ada yang memberi makan jika lapar). Dari
peribahasa tersebut tersirat sebuah makna bahwa dari dulu orangtua kita di Nias
ini, telah mempunyai wawasan mengenai menjaga buah hati adalah tanggungjawab
penuh oleh orangtua anak. Meskipun ada orang lain, tak sebanding dengan orang
tua yang sebenarnya. Lalu bagaiman dengan orangtua angkat? Menurut saya itu
adalah sebuah prinsip dan pemahaman sebagai orang tua angkat dalam memahami betul
bahwa menjaga, memelihara, mendidik dan membesarkan anak adalah berkat dan kepercayaan
terbesar dari Tuhan bagi seorang orangtua angkat meskipun itu bukan anak
kandungnya. Jadi kebaikan dan keberhasilan titipan Tuhan itu, ada ditangan
orangtua dan lingkungan sosialnya.
Harapan kita bersama
para orangtua dan kita semua, khususnya di Kepulauan Nias maupun secara umum,
mengerti betul untuk menjadi seorang ayah dan ibu yang bijak dan baik terhadap
anak-anak kita, serta menghargai hak mereka sebagai anak dan menjauhkan serta
melindungi mereka dari tindakan-tindakan yang tidak manusiawi. Karena anak-anak
adalah harapan dimasa depan dan pemberi makna kehidupan sebagai insan ciptaan
Tuhan yang dititipkan kepada kita untuk dijaga, dipelihara dan dibimbing serta
membuatnya berhasil seturut jalan Tuhan, dan yakin upahmu besar di surga. @ 2012 Berkati Ndraha