![]() |
Tugu Kecamatan Gido Kecamatan Terbaik Tahun 1989-1990 Foto: @2012 HarNi |
Gido, Harni : Tahun 90an lewat, kecamatan Gidö marak dengan
kasus-kasus kriminal karena kerap kali terjadi perampokan dan pembunuhan diwiliyah
kecamatan Gidö sehingga kecamatan yang kita cintai ini sering dinamakan daerah
kosong Lima (05). Image 05 melekat
dengan kecamatan Gidö hampir bersamaan dengan krisis moneter yang melanda Indonesia
pada tahun 1998 dan tepat saat itu juga harga minyak Nilam melambung tinggi di
pulau Nias ditambah lagi permainan judi Porkas dan Toto Gelap atau yang biasa
disebut Togel secara terang-terangan lagi heboh-hebohnya sehingga perampokan
dan pembunuhan yang kerap terjadi dinamai Kosong Lima (05) (sesuai dengan angka yang tertera di buku tafsiran mimpi atau
Erek-erek).
Situasi perekonomian di Pulau Nias saat itu yang kacau balau
hanya sebagian besar saja daerah Selatan Pulau Nias diantaranya Idanogawo,
Bawolato, Lahusa, Gomo, dan Teluk Dalam yang dulu masih satu kabupaten Yaitu
Kabupaten Nias, yang ekonominya lagi naik daun karena rata-rata daerah ini
adalah penghasil Minyak Nilam.
Entah
karena faktor apa yang menyebabkan kecamatan Gidö kerap kali terjadi perampokan
dan pembunuhan namun salah satu pemicu utama saat itu adalah Judi togel dan
porkas. Bayangkan saja tahun 90an itu, jalan antara Kecamatan Gidö dan
Idanogawo-Bawolato orang-orang tidak berani melintas dimalam hari bahkan siang
haripun pengendara harus berombongan dan ekstra was-was kalau melewati
jalan-jalan sepi. Para perampok atau yang lebih dikenal kosong lima ini selalu
mengincar orang-orang yang beruang, pedagang dan pengusaha tak
tanggung-tanggung mereka berani merampok dan membunuh bahkan membakar rumah dan
menculik perempuan dan memperkosanya.
Pada
masa itu Peristiwa perampokan dan pembunuhan tidak hanya terjadi diwilayah
kecamatan Gidö saja namun di kecamatan-kecamatan lain juga hal serupa sering
terjadi tapi ironisnya yang terkenal dengan wilayah kosong lima hanya kecamatan
Gidö.
![]() |
Foto Kecamatan Gido Foto: @2012 HarNi |
Dari
tahun tersebut dan sampai sekarang Kecamatan Gidö masih dikenal dengan daerah
kosong lima. Pengalaman saya sendiri dan hal serupa mungkin sering kita temui
jika kita sebagai masyarakat kecamatan Gidö berkunjung atau berpergian ke
daerah lain dikepulauan Nias ini, bahkan kalau kita bertemu dengan sesama orang
Nias diperantauan, jika kita berkenalan dengan menyebut daerah asal Gidö maka
orang tak asing jika kita menyebut Gidö mereka pasti kaitkan dengan daerah
Kosong Lima (05).
Hal demikian sah-sah saja karena mungkin memory mereka masih
menyimpan peristiwa-peristiwa perampokan dan pembunuhan yang terjadi sekitar
tahun 90an yang silam, namun kita sebagai masyarakat kecamatan Gidö perlu
membagun citra baik kecamatan Gidö yang kita cintai ini dengan memulai dari
diri sendiri, keluarga dan komunitas dimana kita berada dengan mulai
mengkampanyekan Kecamatan Gidö jauh dari kasus perampokan dan pembunuhan serta
kasus-kasus kriminal lainnya karena sebenarnya pelaku-pelaku tersebut adalah orang
tertentu dan mereka itu belum tentu berdomisili di Kecamatan Gidö, kita sebagai
masyarakat kecamatan Gidö Image kosong lima jangan jadi kebanggaan atau patokan
keberanian supaya orang-orang dari daerah lain menyegani atau menghargai kita, tapi
mari kita memberi pemahaman dan mengubah pola pikir mereka bahwa kecamatan Gidö
adalah Kecamatan yang Aman dan Nyaman untuk dikunjungi dan didiami, jangan
sampai kelakar kosong lima tersebut terbawa-bawa bagi kita sebagai masyarakat
Kecamatan Gidö dan celakanya jika peristiwa-peristiwa perampokan dan pembunuhan
di tahun 90an silam itu terulang lagi dengan maraknya Togel di Kepulauan Nias
saat ini.
Untuk
itu peran komunitas masyarakat baik Pemerintah, Agama dan Pendidikan sangat
penting untuk memberi pemahaman dan pencerahan kepada masyarakat Nias khusunya
di Kecamatan Gidö agar kehidupan rukun, kedamaian yang dilandasi dengan Iman
yang kuat kepada Tuhan bisa terwujud, dan Kecamatan Gidö jauh dari kasus
perampokan, pembunuhan dan kriminal lainnya sehingga Kecamatan Gidö lepas dari
Image kosong lima (05). @ 2012 Berkati Ndraha