![]() |
Kubangan di jalan Alternatif Simae'asi Foto: HarNi Ono Niha |
Nias
Barat, HarNi 30/09/2012 Sudah
dua Pekan berlalu ambruknya jembatan Simae’asi namun jembatan darurat belum
juga kenjung diperbaiki. Akibat belum adanya jembatan darurat pengendara harus
melewati jalan alternatif dan menyebrangi sungai. Kondisi jalan alternatif
sendiri sangat sulit dilalui oleh kendaraan roda dua dan roda empat dikarenakan
hujan yang trus mengguyur membuat jalan alternatif tersebut berlumpur dan
berkubang.
Hujan yang terus mengguyur pun membuat sungai banjir sehingga jalur
alternatif yang dibuka itu tidak bisa dilalui oleh kendaraan, khusus kendaraan
roda dua masih bisa melewati jalan lain di desa Iraono Gambö dan Tetehosi tapi
untuk kendaraan roda empat tidak bisa melewati jalan tersebut karena ada
jembatan gantung selain jalannya sempit.
Salah seorang supir Traveling yang
membawa turis yang hendak berwisata ke Pulau Asu mengaku jika melewati jalur
alternatif sangat sulit karena berlumpur yang lumayan dalam. Melewati jalan
alternatif ini mesti harus hati-hati karena salah-salah mobil tersangkut dan
tidak bisa jalan, ini pun penumpang wisatawan ini harus turun dan bantu dorong
mobil dari belakang, ujarnya sambil tersenyum. Tidak hanya kendaraan roda empat
yang kesulitan melintasi jalur alternatif yang berlumpur tersebut, kendaraan
roda dua pun mesti harus menurunkan boncengannya dan jalan dengan bantuan
dorongan kaki sipengendara. Semenjak runtuhnya jembatan simae’asi pada hari
sabtu, 22/09/2012 jalur transportasi yang menuju ke Lahomi dan Sirombu menjadi
terganggu dan aktivitas pungutan liar dari pemuda setempat tetap berjalan bagi
kendaraan yang melewati jalan alternatif tersebut. @ 2012 Berkati Ndraha