Nias,
Harni. Pengalaman saya tinggal disebuah kantor tempat ku bekerja di kota Gunungsitoli, disuatu malam diatas paltfon kantor seperti suara sedang ribut dan berkejar-kejaran kadang-kadang suara kecil pun terdengar. Saya saat itu yang sedang asik online tidak begitu peduli akan berisiknya suara keributan yang ada di platfon kantor saya itu, ahkk biasa, palingan kucing… dalam hatiku berkata. Keasikkan online dan dengan memain-mainkan mouse, tiba-tiba corsor komputerku berhenti bergerak. Apa yang terjadi pada mouse ku? sambil menarik nafas sejenak dengan menggerak-gerakkan mouse di tangan kananku, tapi sama aja corsor tetap di tempat semula tak menghiraukan perintahku melalui mouse yang ku gerak-gerakkan.
Setelah ku periksa dan menarik mousenya ternyata tali mousenya putus saat itu juga seperti sentuhan kaki ayam dan bulu kucing lewat dengan kecepatan cepat di atas telapak kakiku, dengan terkejut dan kesal melihat tali mouseku akupun sentak berdiri dan melihat dibawah meja, tapi tak ada makhuk apa-apa tampak olehku. Melihat bekas potongan tali mouse ku yang hampir sama dengan bekas potongan gunting dan silet, saya pun mulai bertanya-tanya, siapa sih yang memotong tali mouse ku? Makhuk apa yang lewat di atas telapak kaki ku dengan kecepatan tinggi?
Setelah ku periksa dan menarik mousenya ternyata tali mousenya putus saat itu juga seperti sentuhan kaki ayam dan bulu kucing lewat dengan kecepatan cepat di atas telapak kakiku, dengan terkejut dan kesal melihat tali mouseku akupun sentak berdiri dan melihat dibawah meja, tapi tak ada makhuk apa-apa tampak olehku. Melihat bekas potongan tali mouse ku yang hampir sama dengan bekas potongan gunting dan silet, saya pun mulai bertanya-tanya, siapa sih yang memotong tali mouse ku? Makhuk apa yang lewat di atas telapak kaki ku dengan kecepatan tinggi?
Tanpa
peduli yang lain, saya kembali melanjutkan mengarungi lautan maya dengan memanfatkan
mouse lain yang saya copot dari komputer lain yang ada di kantorku. Besoknya
pun ada keluhan dari teman-teman jika ada tali keyboard dan tali infus tinta
mereka putus. Pembicaraan tentang makhuk yang sedang berkeliaran dikantor ku
pun semakin menjadi-jadi, olah TKP pun digelar oleh teman-teman staf dengan
menelusuri bekas potongan-potongan tali tinta infus dan tali keyboard. Ahhhh
saya tau siapa yang memotong tali infus dan tali keyboard itu…. Siapa jawabku
dari ruangan yang berbeda, Itu pasti Tikus….!! Jawabnya. Masa? Tanya salah satu
korban yang tali infus tintanya putus. Ia saya yakin klo itu perbuatan si
Tikus…. baju ku dan buku-buku yang ada di lantai dua dekat kamarku juga habis
dia potong-potong dan sering juga saya dengar-dengar keributan mereka dibawah
platfon, jelas staf rumah tangga yang tinggal di kantorku.
![]() |
Tikus yang terperangkap |
Untuk
membuktikan kelakuan makhuk itu, pihak kantor pun membeli perangkat untuk
menjebak sipemotong mesterius itu. Perangkap pun dipasang pada malam berikutnya
dan besoknya kami melihat perangkap-perangkap tersebut, masing-masing terisi
dengan tikus-tikus yang muka kebingunan dan ketakutan. Eksekusi mati untuk
mereka segera dilakukan sebagai hukuman atas kelakuan yang mereka lakukan,
sadis memang nasib sitikus-tikus itu tapi itulah dia jalan hidup yang mereka
terima, tidak seperti tikus-tikus kantor yang berkeliaran dinegeri ku ini,
tanpa sadar dan tak punya malu menggorogoti keuangan rakyat dan memotong
anggaran untuk kesejahteraan rakyat untuk kepentingan pribadi mereka. Tapi
juga, tidak hanya sedikit dari antara mereka yang telah mendekam dibalik jeruji
besi, namun mereka masih bisa tertawa dan menikmati hidup yang layak dan diluar
sana juga masih banyak dari mereka “Koruptor” yang gentayangan. Muda-mudahan
nasib tikus yang berkeliaran dikantorku lebih bijak dari pada Tikus-tikus
kantor yang berkeliaran di Negeriku Indonesia.