Selamat Datang di Blog Berkati Ndraha untuk Ono Niha terimakasih atas kunjungan anda. punya kritikan dan masukan yang membangun serta tulisan atau artikel silahkan kirim ke email kami harian_nias@yahoo.co.id

Sabtu, 11 April 2015

Ratapan Ministries Bantu Penderita Gizi Buruk


Perima Waruwu Penderita gizi buruk
Hampir setahun yang lalu, ayah dari Aline Waruwu (13), Perima Waruwu (11), Nofeli Waruwu (10), Aloniyus Waruwu (7), Afilman Jaya Waruwu (3) dan Mei Alfin Waruwu (1) meninggal dunia dengan gantung diri di kebun. Sejak itu Merina Gulo (40) ibu dari ke enam anak ini menyandang status sebagai janda dan berupaya keras untuk menafkahi anak-anaknya yang masih kecil dengan menderes karet milik orang lain.

Keluarga yang tinggal di desa Lasara Siwalubanua Kecamatan Ma’u Kabupaten Nias ini sangat memprihatinkan, biasanya jika musim hujan mereka hanya mengkonsumsi pisang yang diminta dari tetangga mereka. Nasi tanpa lauk adalah makanan yang sangat istimewa bagi Mei Alfin Waruwu anak yang lahir satu minggu sebelum ayahnya gantung diri.


Aline Waruwu dan Nofeli Waruwu yang baru pulang sekolah harus memasak pisang untuk makan siang, sedangkan Aloniyus dan Afilman menjaga adeknya yang masih bayi, tak kala Jika adik mereka nangis dan lapar Aloniyus memberikan dot berisi air putih sambil menunggu ibu mereka pulang dari kebun karet untuk diberi asi.

Merina Gulo yang akrab di panggil Ina Fa’a mengatakan bahwa mereka tidak punya apa-apa lagi, selain rumah  peninggalan orangtua suaminya, kebun pun telah habis terjual untuk membayar utang-utang mereka. Yah..... kami hidup dengan mengandalkan hasil pekerjaan saya yang tak seberapa dan dari belas kasih tetangga yang merelakan kami mengambil buah pisang di kebun, hidup kami sangat susah, katanya sambil menyusui anaknya Mei Alfin.

“Belum lagi kondisi anak saya Perima Waruwu yang sejak lahir sangat lemah sekarang umurnya sudah sebelas tahun tapi dia tidak dapat duduk apalagi berdiri, berat badannya cuma sembilan kilogram. Selama ia sakit kami tidak pernah dibawa berobat ke rumah sakit karena tidak ada biaya, jangankan dapat berobat, untuk beli beras saja susahnya setengah mati, ditambah lagi dengan keadaan setelah suami saya meninggal dunia hidup kami tambah susah, ujar Ina Fa’a.
Mendengar informasi tentang keluarga ini melalui informan di media sosial, Bapak Idealisman Dachi menyampaikan kepada tim Ratapan Ministries (RM) untuk melihat keadaan keluarga ini dan membawa Perima Waruwu untuk ditangani secara medis, juga untuk perbaikan gizi.
Perima Waruwu dibawa ke Gunungsitoli

Sabtu, (11/04/2015), Tim RM langsung terun kelapangan  dengan menempuh medan yang cukup parah, jalan onderlagh dan rambat beton hanya dapat dilalui oleh kendaraan roda dua itupun harus ekstra hati-hati. Setelah melewati tanjakan dan penurunan rambat beton yang licin akhirnya RM sampai di desa Lasara Siwalubanua Kecamatan Ma’u dan melihat kondisi keluarga tersebut.

Setelah menyampaikan kepada keluarga dan melapor kepada Kepala Desa setempat, dengan menyewa jasa Ojek yang sudah terbiasa melalui jalan tersebut, Perima Waruwu akhirnya bawa ke Gunungsitoli untuk berobat di tempat praktek dokter spesialis anak. Rencananya pasien akan di inapkan di RSUD Gunungsitoli namun, Ina Fa’a tidak dapat menunggu anaknya di rumah sakit lantaran tidak ada yang akan memantau dan menafkahi ke lima anaknya yang tinggal di kampung.
Dengan bekerjasama dengan Klara Duha. Osf, akhitnya RM menitipkan pasien untuk tinggal di panti karya Faomasi dan sekalian pemulihan gizi dan pengobatan dapat tertangani di Klinik Pratama St. Margaretha.


RM dan Bapak Idealisman Dachi berkomitmen untuk membantu keluarga ini, dimana rencana minggu depan kebutuhan dasar untuk keluarga Ina Fa’a akan diberikan untuk meringankan beban keluarga, sementara pengobatan terhadap Perima Waruwu akan berjalan, mohon dukungan doanya.