Selamat Datang di Blog Berkati Ndraha untuk Ono Niha terimakasih atas kunjungan anda. punya kritikan dan masukan yang membangun serta tulisan atau artikel silahkan kirim ke email kami harian_nias@yahoo.co.id

Senin, 08 Februari 2016

Otonius Halawa memiliki benjolan pada laher, butuh uluran tangan dermawan

Foto Berkati Ndraha| Otonius Halawa terbaring lemah
Lolofitu Moi. Seorang anak bernama Otonius Halawa warga desa Wangō Kecamatan Lōlōfitu Moi Kabupaten Nias Barat membutuh uluran tangan dermawan, Sudah hampir setahun mengalami penderitaan benjolan yang bersarang di lehernya.

Bocah yang baru berumur 8 tahun tersebut, setiap harinya terbaring lemah dan setiap saat menangis menahan kesakitan. Lehernya kaku sehingga untuk menoleh dan berbicara sangat susah, kadang-kadang jika membutuhkan sesuatu ia hanya mampu melambaikan tangan.
Melihat kondisi anaknya yang baru duduk di bangku SD tersebut, ibunya Etiria Ndruru mengaku kadang tak sanggup melihat penderitaan anaknya itu, “entah penderitaan apa yang harus dijalani anak saya ini, rasanya tak tega melihatnya terbaring sambil menangis, menjerit kesakitan” ujar Etiria Ndruru yang duduk mendapingi anaknya saat relawan Ratapan Ministries berkunjung melihat kondisi Otonius Halawa.

Eliyanu Halawa (50) ayah dari Otonius, mengaku telah berupaya mencari obat dan pernah membawanya ke Puskesmas, hingga ke RSUD Gunungsitoli, namun upaya itu kandas lantaran tak punya biaya untuk melanjutkan pengobatan keluar daerah, karena saat itu dokter menyarankan agar pasien dirujuk kesalah satu rumah sakit di Medan.

“Awalnya benjolan itu sebesar kelereng saja, perlahan hingga setahun, benjolan itu terus membesar hingga membuat anak kami ini lemah, kurus dan setiap saat mengeluh kesakitan. Kami pun telah berupaya untuk membawanya berobat, namun sampai di RSUD Gunungsitoli dokter menyarankan untuk dirujuk ke rumah sakit di Medan, jujur kami tak punya biaya, kondisi ekonomi dan mata pencaharian kami di kampung ini sudah tak dapat kami andalkan, syukur-syukur jika bisa untuk beli beras, saya berharap ada yang bisa bantu anak kami ini", ujar Eliyanu.

Miskin dan Tinggal di Daerah Terisolir

Sebelumnya, Infromasi Keberadaan Otonius Halawa, diketahui oleh Relawan Ratapan Ministries dari salah seorang perawat di RSUD Gunungsitoli yang pernah merawatnya saat di obname beberapa hari di RSUD Gununsgitoli pada akhir Januari 2016 yang lalu, merasa kasihan dengan penyakit yang diderita bocah tersebut karena Pulang atas permintaan sendiri (PAPS) lantaran keluarga tak punya biaya saat dokter menyarankan untuk dirujuk ke Medan. 

Berbekal informasi itu, Relawan Ratapan Ministries pada hari senin, 08/02/2016, berupaya sampai kelokasi untuk melihat langsung kondisi anak tersebut dikampungnya. Ditemani oleh salah seorang perawat dari Puskesmas Lolofitu Moi, relawan RM mulai mendaki dan menuruni jalan onderlang yang ditempuh kurang lebih setengah jam perjalanan dari Pusat Kecamatan Lolofitu Moi, kemudian menitipkan kendaraan disebuah rumah warga, untuk selanjutnya relawan menelusuri jalan kebun dengan berjalan kaki sejauh tiga kilo meter.

Setelah mendaki dan menuruni bukit selama kurang lebih satu jam, akhirnya Relawan sampai disebuah kampung kecil yang sepi di kelilingi hutan yang lebat, disana hanya terdapat 6 rumah dan paling ujung adalah tempat tinggal Otonius Halawa bersama keluarganya.

Dari informasi yang didapatkan dari keluarga Otonius, mereka yang tinggal di kampung itu masih saudaraan, sebagian dari mereka telah pindah dan pergi merantau. Menderes karet adalah mata pencahariaan utama mereka, namun sejak harga karet anjlok perekonomian mereka tambah parah. disini juga kami susah mengakses fasilitas kesehatan dan layanan publik lainnya, keinginan untuk pindah ke pemukiman warga sebenarnya telah ada sejak lama, namun bagaimana lagi kami hanya memiliki kebun disini.


Untuk informasi lebih lanjut Bapak/Ibu, Sdra/i yang tergerak hatinya, dapat menghubungi Ratapan Ministries. 
Pdt, James Wong (0813 9750 5007)
Berkati Ndraha (0852 7644 2228)