Selamat Datang di Blog Berkati Ndraha untuk Ono Niha terimakasih atas kunjungan anda. punya kritikan dan masukan yang membangun serta tulisan atau artikel silahkan kirim ke email kami harian_nias@yahoo.co.id

Senin, 25 Maret 2013

Tuo Nifarõ Penyakit Masyarakat Nias

Tuo Nifaro (Tuak Suling)
Nias, Harni 25/03/2013. Miras bukanlah hal asing lagi masyarakat Nias, jadi tak heran jika di kepulauan Nias minuman keras di jual disetiap warung-warung dan sangat mudah untuk mendapatkannya yang pastinya beli pake uang ngak mungkin mencuri. Salah satu minuman keras yang begitu tenar di kepulauan Nias adalah Tuo Nifarõ (Tuak suling) dan Tuo Mbanua (Tuak Arak) dan minuman ini juga dikenal merupakan salah satu minuman khas Nias.
Selain minuman tradisional diatas, beberapa juga minuman beralkohol bermerek lainya juga dijual diwarung-warung secara bebas tanpa ada larangan dari pihak berwajib.
Secara medis mengkonsumsi miras dalam hal ini Tuo Nifarõ secara berlebihan tentu berbahaya bagi kesehatan, selain itu miras ini juga bisa memicu permasalahan sosial yang diakibatkan oleh orang-orang yang mengkonsumsinya secara rutin karena pengaruh minuman berakohol tinggi tersebut, dan tidak hanya sedikit masalah perkelahian yang berujung pada pembunuhan, kecelakaan lalu lintas dan masalah rumah tangga yang dipicu oleh minuman yang membahayakan ini.

Tuo Nifarõ yang banyak diminati oleh masyarakat Nias, terutama masyarakat Nias yang berada di perantauan sering membawakan tuo nifarõ sebagai oleh-oleh minuman khas Nias. Miras beralkohol tinggi ini tergolong pada miras Golongan C (Kadar etanol 38),  karena minuman ini diproduksi tanpa ada takaran alkohol yang jelas. Selain karena minuman keras jenis Tuo Nifarõ ini murah, tuak ini juga sangat mudah didapatkan diwarung-warung  dan konon katanya Hõgõ Duo Nifarõ (Tuak No.1) berkhasiat dan dapat menyembuhkan penyakit diabetes namun hal ini belum ada hasil penelitianya secara medis, itu pun jika di minum jadi obat pastinya ada ukuranya tidak sampai mabuk, karena tuak nomor 1 nya bila diminum ¼ gelas kecil saja bisa membuat puyeng.  Miras yang biasanya di perhalus dengan sebutan sebagai TN atau Aqua desa ini diproduksi di Nias tanpa ada bahan kimia dan merupakan mata pencaharian bagi sebagian masyarakat Nias yang memiki pohon arak dan kelapa.


Dikutip dari pemberitaan “Nias Online” 30/11/2011 “terkait keberadaan penyulingan minuman tuak atau lebih dikenal sebagai “Tuak Nifarõ” yang sering kali menjadi memicu terjadinya tindak pidana ataupun Laka Lantas, Bupati Nias beserta staf saat ini sedang melakukan kajian tentang keberadaan minuman keras tersebut. Direncanakan kedepan akan dibentuk pabrikan pengolahan Tuo Nifarõ yang memiliki standar kesehatan sesuai dengan peraturan pemerintah, untuk menjadi oleh-oleh khas Nias sehingga memberikan kontribusi untuk perekonomian masyarakat.” Namun rencana tersebut sampai sekarang belum terealisasi oleh pemerintah Kabupaten Nias.


Maraknya Miras di kepulauan Nias yang dijual secara bebas tanpa ada pengawasan dan larangan dari pihak terkait telah menuai banyak masalah sosial di masyarakat, dan salah satu dampak buruk dari miras yang dikonsumsi oleh orang-orang yang sudah kecanduan adalah meningkatnya kasus-kasus kriminal dan tingkat kemiskinan di kepulauan Nias serta berdampak pada kemerosotan moral orang-orang yang mengkonsumsinya secara berlebihan. 
Untuk itu diharapkan kepada pemerintah di kepulauan Nias, empat kabupaten dan satu kota dan pihak terkait agar serius melakukan penertiban akan minuman keras yang telah menjadi pemicu banyaknya masalah di Nias, dan seluruh elemen masyarakat dihimbau untuk menjauhkan diri dari minuman yang tidak memberi efek baik bagi kesehatan kita, Tou Nifarõ ini cukup kita kenal sebagai minuman khas kita di Kepulauan Nias dan jangan sampai jadi petaka untuk kita masyarakat Nias.@2013 Berkati Ndraha